IKIP BIOLOGI

Select Menu
  • Home
  • Blogging
    • Tutorial Blogspot
    • CSS
    • jQuery
    • Widget
  • Tools
    • Font Awesome
    • HTML Editor
    • HTML Encrypter
    • Code Color
    • Responsive Cek
  • Sitemap
  • Static Page
  • Error Page
Home » SISTEM SIRKULASI VERTEBRATA » SISTEM SIRKULASI VERTEBRATA

Selasa, 21 Oktober 2014

SISTEM SIRKULASI VERTEBRATA

Unknown
Add Comment
SISTEM SIRKULASI VERTEBRATA
Selasa, 21 Oktober 2014
DOWNLOAD PPT :
http://www.mediafire.com/view/0gtlqraxjhu8mf3/Presentation1.pptx


2.1 ASAL USUL SISTEM SIRKULASI

Mesoderm adalah lapisan nutfah ktiga yang terbentuk, tetapi merupakan sumber bagian terbesar zat hidup dalam organisme. Seluruh otot, jaringan- jaringan ikat padat (tulang, Kartilago dan serat), darah dari pembuluh-pembuluhnya, serta mesenterium tipis yang menghubungkan hampir semua organ dalam ke dinding tubuh. Lapisan Mesoderm akan berdiferensiasi menjadi otot, rangka (tulang/osteon), alat reproduksi (testis dan ovarium), alat peredaran darah dan alat ekskresi seperti ren.
Dalam organogenesis ada 2 hal yang perlu dicatat :
1.    Setiap embrio mengalami embriogenesis dengan menempuh tahap-tahap embriogenesis yang dimiliki leluhur secara evolusi.
2.    Berhubung dengan rekapitulasi pertumbuhan di atas ada beberapa bagian tubuh embrio yang pada suatu ketika berkembang lalu susut dan hilang, atau berubah letak dan peranan dan dibandingkan dengan asal-usul susut dan tak berperanan tapi jadi berkembang.

2.2 PENGERTIAN SISTEM SIRKULASI

     Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi pada hewan bervariasi tergantung  tingkat perkembangan tubuh hewan. Pada hewan tingkat rendah, sistem sirkulasi masih sederhana sedangkan pada hewan tingkat tinggi sudah lebih lengkap. Sistem sirkulasi ini berfungsi untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan tubuh akan sari makanan dan oksigen, menjamin pembuangan zat sisa metabolisme dari tubuh dengan segera, berperan penting dalam penyebaran panas tubuh, dan menyebarkan tekanan/kekuatan.

2.3 SISTEM SIRKULASI PADA HEWAN

Sistem Sirkulasi Terbuka: contoh Mollusca
Sistem Sirkulasi Tertutup: contoh Vertebrata

A.  Mekanisme Sistem Sirkulasi Terbuka
1.        Relaksasi otot jantung (tekanan negatif dalam rongga jantung)
2.        Terjadi kekuatan menghisap darah secara aktif
3.        Terjadi gelombang peristaltik pada dinding aorta yang mendorong darah ke arah kepala
4.        Darah akan keluar dan mengalir bebas di antara sel jaringan
5.        Cairan tubuh tersaring dan secara perlahan kembali ke jantung melalui ostia (lubang pada jantung)
Sistem sirkulasi terbuka bekerja dengan tekanan rendah pada setiap kontraksi jantung.volume darah yang dapat dikeluarkan hanya sedikit terdorong rendah dan mengalir dengan lambat yang mengakibatkan sari makanan yang dilepaskan ke sel terbatas sehingga aktivitas metabolisme terbatas.

B.  Mekanisme Sistem Sirkulasi Tertutup
Jantung bekerja dengan melakukan gerakan memompa secara terus menerus.
tekanan dipertahankan tetap tinggi, mengakibatkan:
  • darah yang keluar dari pembuluh akan segera
  • masuk kembali ke jantung dengan cepat
Akibat selanjutnya:
  • Darah mengalir secara langsung ke setiap sel tubuh
  • Pasokan sari makanan dan oksigen dalam jumlah yang memadai ke tiap sel
  • Proses metabolisme dapat terselenggara dengan baik
Apabila terjadi peningkatan aktivitas metabolisme:
Hewan meningkatkan jumlah pasokan darah ke organ yang aktif (misalnya otot) dan mengurangi penyebaran darah ke daerah yang kurang/tidak aktif (misalnya organ gastrointestinal).

2.4 KOMPONEN SISTEM SIRKULASI

Sistem sirkulasi tersusun atas 3 komponen utama, yaitu:

1.        Jantung, merupakan komponen penyusun sistem sirkulasi yang berfungsi sebagai pompa penggerak cairan tubuh di sepanjang pembuluh. Terdapat 2 jenis jantung, yaitu jantung tubuler (vaskuler) merupakan jantung yang terdapat pada hewan Invertebrata, berbentuk sederhana dan tidak mempunyai klep, serta bekerja secara kontraksi peristaltik, sehingga disebut juga  jantung peristaltik,jantung berongga merupakan jantung yang  terdapat pada hewan vertebrata, merupakan organ berotot yang mampu mendorong darah ke berbagai bagian tubuh dan mampu mempertahankan aliran darah dengan bantuan sejumlah klep, gerakan memompa jantung merupakan kekuatan utama yang menjamin kelancaran aliran darah, dan kontraksi otot jantung terjadi secara periodik.

2.        Pembuluh, merupakan saluran yang akan dilewati/dilalui oleh cairan yang beredar ke seluruh tubuh. Terdapat 2 jenis pembuluh:

a)    Pembuluh darah
Pembuluh darah merupakan saluran khusus untuk mengalirkan darah (pada Vertebrata sistem pembuluh darah terdiri atas arteri, vena, dan kapiler). Arteri dan Vena tersusun atas tiga lapisan jaringan melingkar dan membentuk saluran/lumen di bagian tengahnya (lapisan dari arah dalam ke luar ialah Tunika Intima/Endotelium, Tunika Media, dan Tunika Adventitia) sedangkan pembuluh kapiler hanya tersusun atas Tunika Intima.
Arteri berfungsi untuk mengangkut darah yang keluar dari jantung. Mekanisme kerja arteri dimulai dengan kontraksi jantung sehingga darah terdorong keluar dan memasuki pembuluh arteri basar, dinding arteri meregang dan  disimpan  (berasal dari peregangan serabut elastis), kemudian jantung berelaksasi sehingga darah tidak masuk ke pembuluh besar arteri dan pembuluh kembali mengkerut ke ukuran semula, dan melepaskan sebagian energi yang tersimpan pada dindingnya. Tekanan pada arteri ketika jantung berkontraksi dan berelaksasi disebut tekanan Sistolik dan Diastolik. Pada arteri terdapat bagian yang disebut arterioles, yaitu pembuluh arteri kecil yang dindingnya mengandung sejumlah besar otot polos. Proses kontraksinya tidak dikendalikan oleh pusat kesadaran dan berfungsi mengendalikan aliran darah dengan cara mengubah derajat kontraksi otot polos sehingga besarnya tekanan dapat diatur.
Pembuluh darah terkecil dalam sistem sirkulasi adalah kapiler yang berfungsi sebagai ntempat terjadinya pertukaran gas dan zat lainnya antara pembuluh darah dan sel jaringan.
Vena berfungsi untuk membawa darah dari jaringan kembali ke jantung. Pada vena terdapat bagian yang disebut venula, yaitu pembuluh vena yang paling kecil dan berhubungan langsung dengan kapiler. Sebagian besar vena dilengkapi dengan klep. Klep ini berfungsi untuk mencegah aliran darah kembali ke arah jaringan dan menjamin kelancaran aliran darah menuju jantung. Aliran darah dalam pembuluh vena dibantu oleh kontraksi otot dinding pembuluh vena dan kontraksi otot lurik di sekitar pembuluh.

b)   Pembuluh limfe
Pada vertebrata tingkat tinggi, pembuluh limfe berupa saluran buntu dengan ujung terbuka dan berfungsi mengangkut kelebihan cairan di ekstrasel ke sirkulasi darah. Pada invertebrata, pembuluh limfe tidak ditemukan (kecuali pada Teleostei) sedangkan pada hewan tingkat rendah ditemukan berbagai bentuk peralihan (intermediet) yang menunjukkan adanya perkembangan sistem pembuluh limfe.

3)    Cairan Tubuh
Caran tubuh pada hewan multiseluler mencapai 70% (cairan intrasel 45% dan cairan ekstra sel 25%). Cairan eksrtasel ditemukan di berbagai tempat dengan sebutan yang berbeda-beda, ada yang disebut cairan jaringan, cairan darah, cairan limfe, dan ada pula yang disebut hemolimfe.
 Cairan darah merupakan  cairan dalam pembuluh darah yang beredar ke seluruh tubuh mulai dari jantung dan segera kembali ke jantung. Cairan darah tersusun atas sel darah dan plasma darah. Dimana sel darah itu sendiri terdiri atas eritrosit, leukosit, dan trombosit sedangkan plasma darah mengandung sekitar 90% air dan berbagai zat terlarut di dalamnya. Plasma darah memiliki komposisi sangat berbeda dari cairan intrasel, yaitu mengandung protein penting dalam konsentrasi relatif rendah, antara 1,0 hingga 100-150 mg/ml. Protein plasma pada Vertebrata tingkat tinggi dikelompokkan menjadi tiga, yaitu fibrinogen yang berperan dalam proses pembekuan darah, globulin yang berperan dalam reaksi imun dan transpor molekul, serta albumin yabg berperan dalam mempertahankan volume plasma. Secara  umum darah berfungsi mempertahankan kondisi lingkungan dalam keadaan relatif konstan, yang mana mekanismenya disebut Homeostatik sedangkan secara khusus darah berfungsi untuk mensuplai zat-zat makanan dari saluran pencernaan ke jaringan-jaringan, mensuplai oksigen dari paru-paru ke jaringan-jaringan, membawa dan membuang zat-zat yang tidak berguna dari jaringan-jaringan ke organ organ ekskresi, mendistribusikan sekresi kelenjar endokrin dan zat lain yang mengatur fungsi sel, dan membantu menyelenggarakan keseimbangan komposisi air dalam berbagai organ tubuh.

2.5 MEKANISME PERTUKARAN ZAT

Tekanan sistole dan diastole manusia adalah 120/80 mm Hg artinya darah yang dipompa oleh jantung memberikan tekanan sebesar 120 mm Hg. Tekanan ini semakin jauh dari jantung akan semakin menurun. Pembuluh kapiler (arteri) tekanannya 40 mm Hg sedangkan cairan ekstrasel tekanannya 25 mm Hg dan pembuluh kapiler (vena) tekanannya 15 mm Hg. Permainan tekanan inilah yang akan menyebabkan terjadinya perpindahan air dan partikel terlarut dari arteri ke vena melewati arterioles dan venula. Untuk menjaga kondisi homeostatis kelebihan air dan partikel zat  harus dikembalikan ke dalam kapiler darah, dinding kapiler yang semipermiabel dan tekanan darah yang lebih tinggi mendorong cairan ke luar dari pembuluh dengan ultrafiltrasi, namun protein plasma tetap dipertahankan dalam kapiler.

2.6 Fungsi Darah

 Fungsi umum darah:
Mempertahankan kondisi lingkungan dalam keadaan relatif konstan, yang mana mekanismenya disebut Homeostatik
Fungsi khusus darah:
1.        Mensuplai zat-zat makanan dari saluran pencernaan ke jaringan-jaringan
2.        Mensuplai oksigen dari paru-paru ke jaringan-jaringan
3.        Membawa dan membuang zat-zat yang tidak berguna dari jaringan-jaringan ke organ-organ ekskresi
4.        Mendistribusikan sekresi kelenjar endokrin dan zat lain yang mengatur fungsi sel
5.        Membantu menyelenggarakan keseimbangan komposisi air dalam berbagai organ tubuh
Cairan darah: cairan dalam pembuluh darah yang beredar ke seluruh tubuh mulai dari jantung dan segera kembali ke jantung
Sel darah terdiri atas:

·           Eritrosit 

Gambar 1.1 Eritrosit
Eritrosit adalah sel darah yang paling banyak terdapat dalam darah makluk hidup sel darah merah bertambah merah jika di dalamnya mengandung banyak oksigen dan warna merah ini berasal dari hemoglobin yang membentuk sel darah merah,hemoglobin dibentuk oleh zat besi.sel darah merah yang memiliki fungsi untuk mengangkut oksigen ke jaringan pada tubuh lewat darah, fungsi yang lain penentu golongan darah karena ditentukan oleh ada atau tidaknya anti gen bernama aglutinogen dalam sel darah merah ada dua anti gen yang telah dikenali dalam sel darah merah yaitu anti gen A dan B.

·           Leukosit 

Gambar 1.2 Leukosit
Sel darah putih memiliki fungsi menjaga sistem kekebalan tubuh yang memiliki ciri khas yaitu tidak berwarna dan dapat bergerak secara amoebeit dan dapat menenbus dinding kapiler.Selain itu sel darah putih tidah berasosiasi secara ketat dengan organ tertentu,mereka bekerja secara independen seperti organisme sel tunggal.Leukosit mampu bergerak secara bebas berinteraksi dan menangkap serpihan seluler,partikel asing atau mikroorganisme penyusup.
Memiliki 5 jenis :Neutrofil,Linfosit,Monosit,Eosinofil,Basofil 

Gambar 1.3 Proses pada Leukosit

·           Trombosit

Gambar 1.4 Trombosit

Trombosit adalah keping-keping darah yang berukuran lebih kecil dibandingkan dengan eritrosit dan leukosit. Trombosit tidak berinti, bentuknya kecil (2 μm–5 μm), tidak teratur, dan berasal dari bagian megakariosit dalam sumsum tulang. Jumlah trombosit dalam 1 milimeter kubik darah kurang lebih 200 ribu sampai 400 ribu sel trombosit. Trombosit berperan penting dalam proses pembekuan darah jika tubuh mengalami luka.  Trombosit adalah struktur yang sangat aktif. Masa hidupnya dalam darah adalah 8 hari atau 10 hari. Trombosit mudah pecah jika keluar dari pembuluh darah dan jika terkena benda keras.


Fungsi trombosit adalah menghentikan pendarahan jika terjadi luka dengan cara membekukan darah disekitar daerah luka sehingga darah berhenti mengalir. Jika terjadi luka, trombosit dalam darah pecah dan mengeluarkan enzim trombokinase. Enzim trombokinase merangsang protrombin untuk membentuk thrombin dengan bantukan vitamin K dan ion Ca. Trombin merangsang fibrinogen dalam plasma darah untuk membentuk fibrin, yaitu berupa benang-benang yang membentuk anyaman dan dapat menjaring darah supaya eritrosit dalam darah tidak keluar lagi dan menutup luka.
Plasma darah mengandung sekitar 90% air dan berbagai zat terlarut di dalamnya
Kandungan zat terlarut di dalam Plasma darah:
• Nutrien: glukosa, monosakarida, asam amino, dan lipid
• Bahan untuk dibuang: urea dan senyawa nitrogen
• Berbagai ion, misalnya natrium, kalium, dan sulfat
• Bahan lain yang terdapat dalam darah, misalnya hormon, gas respiratori, 
   vitamin, dan enzim
• Protein plasma: albumin, globulin, dan fibrinogen
Plasma darah memiliki komposisi sangat berbeda dari cairan intrasel, mengandung protein penting dalam konsentrasi relatif rendah, antara 1,0 hingga 100-150 mg/ml. untuk menghasilkan tekanan osmotik koloid yang bekerja untuk reabsorpsi
Protein plasma pada Vertebrata tingkat tinggi dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
Fibrinogen: proses pembekuan darah
Globulin: reaksi imun dan transpor molekul
Albumin: mempertahankan volume plasma



2.7 SISTEM SIRKULASI VERTEBRATA

Pada vertebrata, darah adalah jaringan terspesialisasi yang mencakup cairan kekuningan, disebut plasma darah yang di dalamnya terkandung sel-sel darah. Sel-sel darah terdiri dari :
1.    Sel darah merah (eritrosit)
2.    Sel darah putih (leukosit)
3.    Keping darah (trombosit).
Plasma darah vertebrata tak berwarna dan mengandung sel darah merah.Pada umumnya, eritrosit vertebrata berbentuk oval dan berinti.Akan tetapi eritrosit pada mamalia berbentuk bikonkaf dan tidak berinti.Sel darah putihnya ada beberapa macam dan masing-masing mempunyai tugas khusus.Menurut jenis cairan yang diedarkan, sistem peredaran darah pada vertebrata dibedakan menjadi dua macam, yaitu peredaran darah dan sistem limfatik (peredaran getah bening). Berdasarkan cara peredarannya, sistem sirkulasi pada vertebrata ada dua macam, yaitu sistem peredaran darah terbuka pada limfa, dan sistem peredaran darah tertutup pada darah.
Transpor internal pada manusia dan vertebrata lain dapat dilakukan melalui sistem sirkulasi tertutup, yang disebut sebagai sistem kardiovaskuler. Komponen sistem kardiovaskuler adalah jantung, pembuluh darah, dan darah.Jantung mempunyai satu atrium atau dua antria (jamak), yaitu ruangan (bilik) yang menerima darah yang kembali ke jantung, dan satu atau lebih ventrikel, ruangan (bilik) yang memompakan darah keluar dari jantung.Arteri, vena, dan kapiler adalah tiga jenis utama pembuluh darah. Arteri membawa darah meninggalkan jantung menuju organ-organ di selutuh tubuh, Di dalam organ-organ ini arteri bercabang menjadi arteriola, pembuluh kecil yang mengirimkan darah ke kapiler. Kapiler (capillary) adalah pembuluh mikroskopis dengan dinding yang sangat tipis dan berpori.Jaringan kerja pembuluh ini, yang disebut hamparan kapiler (capillary bed), menginfiltrasikan setiap jaringan.Melalui dinding tipis kapiler inilah zat-zat kimia, termasuk gas, dipertukarkan antara darah dan cairan interstisial yang mengelilingi sel-sel tersebut.
Pada ujung “muara”nya, kapiler menyatu membentuk venula, dan venula menyatu membentuk vena.Vena (vein) mengembalikan darah ke jantung. Perhatikan bahwa arteri dan vena berbeda dalam hal arah aliran darah yang dibawanya, bukan oleh karakteristik darah yang dikandungnya. Tidak semua arteri membawa darah yang kaya akan oksigen, dan tidak semua vena membawa darah dengan konsentrasi oksigen yang rendah. Akan tetapi, semua arteri memang membawa darah dari jantung menuju kapiler, dan hanya vena yang mengembalikan darah ke jantung dari kapiler.Pada hewan vertebrata vena yang membawa darah meninggalkan lambung dan usus disebut vena porta karena membawa darah ke susunan kapiler yang lain. Jika kapiler yang dituju adalah kapiler dalam hati (hepar) maka vena ini disebut vena porta hepatika.Pada umumnya vertebrata tingkat rendah memiliki vena portal renalis (ginjal).Sistem kardiovaskuler vertebrata merupakan variasi dari skema sirkulasi umum yang baru saja dijelaskan. Adaptasi  sistem kardiovaskuler berkorelasi dengan pernapasan insang pada vertebrata akuatik dan pernapasan paru-paru pada vertebrata terestrial

2.8  SISTEM SIRKULASI PADA PISCES

Sistem cardiovascular terdiri atas:
a)        Jantung
b)        Arteri dan arteriolae
c)        Kapiler-kapiler
d)       Venulae dan venae
e)        Darah


 Gambar 1.5 Skema peredaran darah pada ikan

Jantung atau cor terdapat di dalam cavum pericardii.Ia terdiri atas sinus venosus, atrium, ventriculus, dan bulbus arteriousus. Dinding sinus venosus, atrium, dan ventriculus ialah kontraktil, tetapi dinding bulbus arteriosus tidak.Bulbus arteriosus merupakan pangkal dari aorta ventralis.Sistem peredaran darah pada ikan terdiri dari jantung beruang dua, yaitu sebuah bilik (ventrikel) dan sebuah seeambi (atrium).Jantung terletak di bawah faring di dalam rongga perikardium, yaitu bagian dari rongga tubuh yang terletak di anterior (muka). Selain itu, terdapat organ sinus venosus, yaitu struktur penghubung berupa rongga yang menerima darah dari vena dan terbuka di ruang depan jantung.
Darah ikan tampak pucat dan volumenya relatif sedikit jika dibandingkan dengan vertebrata darat.Plasma darah mengandung sel darah merah yang berinti dan sel darah putih dan lien (limpa) sebagai bagian dari sistem peredaran, terdapat di dekat lambung dan dilengkapi dengan pembuluh-pembuluh limpa.
Proses sirkulasi pada pisces:
Pada proses peredaran darah, darah dari seluruh tubuh mengandung CO2 kembali ke jantung melalui vena dari berkumpul di sinus venosus, kemudian masuk ke serambi. Selanjutnya, darah dari serambi masuk ke bilik dan dipompa menuju insang melewati konus arterious, aorta ventralis, dan empat pasang arteri aferen brakialis. Pada arteri aferen brakialis, oksigen diikat oleh darah, selanjutnya menuju arteri aferen brakialis dan melalui aorta dorsalis darah diedarkan ke seluruh tubuh. Di jaringan tubuh darah mengikat CO2. Dengan adanya sistem vena, darah dikembalikan dari bagian kepala dan badan menuju jantung.Beberapa vena yang penting misalnya vena cardinalis anterior, dan vena cardinalis posterior (membawa darah dari tubuh melewati hati) dan vena porta renalis (membawa darah dari tubuh melewati ginjal). Peredaran darah pada ikan disebut peredaran darah tunggal karena darah hanya satu kali melewati jantung. 
Perhatikan bahwa pada ikan, darah harus mengalir melalui dua hamparan kapiler selama masing-masing sirkuit (perputaran), satu dalam insang dan yang kedua, yang disebut kapiler sistemik, dalam organ selain insang.Ketika darah mengalir melalui hamparan kapiler, tekanan darah, tekanan hidrostatik yang mendorong darah mengalir melalui pembuluhm menurun tajam. Dengan demikian darah yang kaya oksigen dari insang mengalir ke organ-organ lain dengan sangat lambat pada ikan, tetapi proses tersebut dibantu oleh pergerakan tubuh selama berenang.

2.9    SISTEM SIRKULASI PADA AMPHIBI

Sistem peredaran darah katak terdiri dari jantung beruang tiga, arteri, vena, sinus, venosus, kelenjar limfa, dan cairan limfa. Darah katak tersusun dari plasma darah yang terang (cerah) dan berisi sel-sel darah (korpuskula) yakni sel-sel daran merah, sel-sel darah putih, dan keping sel darah.Pengangkutan gas-gas pernapasan dan material-aterial lainnya dilaksanakan oleh sistem kardiovaskuler yang terdiri atas:

1.        Jantung
2.        Arteri
3.        Kapiler
4.        Vese
5.        Pembuluh-pembuluh limpa
6.        Cairan darah dan limpa
 Jantung merupakan bangunan musculer yang terbagi menjadi lima rongga. Ia terdapat di dalam suatu kantong yang berdinding rangkap. Dinding yang sebelah dalam melekat pada cor, disebut epicardium dan dinding yang paling luar disebut pericardium, di antara dinding itu terdapat rongga, cavum pericardii yang berisi cairan sedikit.
Jantung katak terdiri dari:
1.        Sebuah bilik yang berdinding tebal dan letaknya di sebelah posterior
2.        Dua buah serambi yakni serambi kanan (atrium dekster) dan serambi kiri (atrium sinister)
3.        Sinus venosus yang berbentuk segitiga dan terletak di sebelah dorsal dari jantung
4.        Trunkus arteriousus berupa pembuluh bulat yang keluar dari bagian dasar anterior bilik
Untuk mencegah berbaliknya aliran darah, di antara serambi dan bilik terdapat katup (valve) sedangkan antara serambi kanan dan kiri terdapat sekat (septum).Didalam trunkus arteriosus terdapat katup spiralis.


Gambar 1.6 Skema peredaran darah pada katak

Proses sirkulasi pada Amphibi:
Ventrikel akan memompakan darah ke dalam sebuah arteri bercabang yang mengarahkan darah melalui dua sirkuit: sirkuit pulmokutaneus dan sirkuit sistemik. Sirkuit pulmokutaneus mengarah ke jarigan pertukaran gas (dalam paru-paru dan kulit pada katak), dimana darah akan mengambil oksigen sembari mengalir melalui kapiler. Darah yang kaya oksigen kembali ke atrium kiri jantung, dan kemudian sebagian besar di antaranya dipompakan ke dalam sirkuit sistemik.
 Sirkuit sistemik membawa darah yang kaya oksigen ke seluruh organ tubuh dan kemudian mengembalikan darah yang miskin oksigen ke atrium kanan melalui vena. Skema ini, yang disebut sirkulasi ganda,  menjamin aliran darah yang kuat ke otak, otot, dan organ-organ lain karena darah itu dipompa untuk kedua kalinya setelah kehilangan tekanannya dalam hamparan kapiler pada paru-paru dan kulit. Keadaan ini sangat berbeda dari sirkulasi tunggal dalam ikan, dimana darah mengalir secara langsung dari organ respirasi (insang) ke organ lain dengan tekanan yang semakin berkurang.
 Pada katak dikenal adanya sistem porta yaitu suatu sistem yang dibentuk oleh pembuluh balik  (vena) saja. Vena mengumpulkan darah dari pembuluh kapiler dari suatu sistem porta yang terbagi menjadi anyaman-anyaman di dalam alat tubuh yang lain sebelum kembali ke jantung. Barulah kemudian masuk ke dalam vena yang menuju jantung.Sistem porta yang penting adalah sistem porta hepatika pada hati dan sistem porta renalis pada ginjal

2.10 SISTEM SIRKULASI PADA REPTILIA

 Sistem peredaran darah pada reptilia lebih maju jika dibandingkan dengan sistem peredaran amfibi karena adanya pemisahan darah yang beroksigen dan tidak beroksigen dalam jantung.  Jantung reptilia terletak di rongga dada di bagian depan ventral.Jantung reptilia terdiri atas tiga ruang yaitu 2 atria dan 1 ventrikulus, kecuali pada crocodilia dan alligator.Tetapi ventrikulus cordis dari cor yang beruang tiga, sebenarnya terbagi dua oleh suatu septum yang disebut septum interventricularis yang membentang dari apex cordis sampai ke pusat cor, sehingga seolah-olah cor semua reptilia beruang empat.Perlu diketahui bahwa septum interventricularis tadi belum sempurna sehingga masih ada percampuran darah antara bagian dexter dan sinister.
Antara kedua antria dipisahkan oleh septum intertrialis yang sudah sempurna, sehingga tidak akan terjadi percampuran antara darah venosa dan darah arteriel.Conus arteriosus pada reptilia telah menjadi sebagian dari venticulus. Dari ventriculus ini akan keluar 3 pembuluh yang besar, yaitu aorta pulmonalis yang menuju ke pulmo, kemudian arcus aorta dekster dan arcus aorta sinister yang akan bercabang-cabang ke semua bagian tubuh. Arcus aorta sinister keluar dari ventrikel dekster sedang arcus aorta dekster keluar dari ventrikel sinister.Pada crocodilia, arcus aorta dekster dan arcus aorta sinister berssilangan dan bersinggungan dimana tempat persinggungan ini akan berfusi sedemikian rupa sehingga timbul suatu lubang yang disebut foramen panizzae.Pada crocodilia septum interventriculare sempurna, sehingga cor betul-betul beruang 4.Namum demikian percampuran darah masih terjadi karena adanya foramen panizzae, juga percampuran ini terjadi pada titik di mana arcus aorta dekster dan sinister bersatu untuk membentuk aorta dorsalis.
Reptilia mempunyai sirkulasi ganda yaitu sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmoner yang mengalirkan darah dari jantung ke jaringan pertukaran-gas dalam paru-paru dan kembali ke jantung.Pada satu ordo reptilian, reptiliann, ventrikel secara sempurna terbagi menjadi bilik kiri dan bilik kanan.

Gambar 2.7 Skema peredaran darah reptil

Proses sirkulasi pada reptilian:
Darah dari vena masuk ke jantung melalui sinus venosus menuju ke serambi kanan, kemudian bilik kanan.Darah yang berasal dari paru-paru, melalui arteria pulmonalis, masuk ke serambi kiri kemudian ke bilik kiri.Dari bilik kiri, darah dipompa keluar melalui sepasang arkus aortikus, Dua arkus aortikus ini lalu menghubungkan diri menjadi satu membentuk aorta dorsalis yang menyuplai darah ke alat-alat dalam, ekor, dan alat gerak belakang.  Dari seluruh jaringan tubuh, darah menuju ke vena, kemudian menuju sinus venosus dan kembali ke jantung.

2.11  SISTEM SIRKULASI PADA AVES

Untuk  mempelajari peredaran darah pada aves, diambil contoh peredaran dari burung. Peredaran darah burung tersusun oleh jantung sebagai pusat peredaran darah, darah, dan pembuluh-pembuluh darah.Darah pada burung tersusun oleh eritrosit berbentuk oval dan berinti.Jantung burung berbentuk kerucut dan terbungkus selaput perikardium.Jantung terdiri dari dua serambi yang berdinding tipis serta dua bilik yang berdinding lebih tebal.
Pembuluh-pembuluh darah dibedakan atas arteri dan vena. Arteri yang keluar dari bilik kiri dan tiga buah yaitu dua arteri anonim yang bercabang lagi menjadi arteri-arteri yang memberi darah ke bagian kepala, otot terbang, dan anggota depan, dan sebuah aorta merupakan sisa dari arkus aortikus yang menuju ke Kanan (arkus aortikus yang menuju ke kiri mereduksi). Pembuluh nadi ini kemudian meligkari bronkus sebelah kanan dan membelok ke arah ekor menjadi dorsalis (pembuluh nadi puggung).Pembuluh nadi yang keluar dari bilik kanan hanya satu, yakni arteri pulmonalis (pembuluh nadi paru-paru) yang kemudian bercabang menuju paru-paru kiri dan kanan.
Pembuluh balik (vena) dibedakan atas:
1.        Pembuluh balik tubuh bagian atas (vena kava superior).Vena ini membawa darah dari kepala, anggota depan, dan anggota otot-otot pektoralis menuju jantung.
2.        Pembuluh balik tubuh bagian bawah (vena kava inferior).Membawa darah dari bagian bawah tubuh ke jantung.
3.        Pembuluh balik yang datang dari paru-paru (pulmo) kanan dan paru-paru kiri serta membawa darah menuju serambi kiri jantung.


Gambar 1.8 Sistem peredaran darah pada aves

  
2.12 SISTEM SIRKULASI PADA MAMALIA

Umumnya, sistem peredaran darah pada mammalia sama dengan manusia. Peredaran darahnya paling kompleks dan sempurna dibandingkan hewan lain. Alat peredaran darahnya terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Sistem peredaran darahnya merupakan sistem peredaran darah tertutup. Jantung pada Mammalia terbagi menjadi empat bagian, yaitu atrium dexter yang merupakan tempat bermuaranya vena cava, atrium sinister yang merupakan tempat bermuaranya vena pulmonalis, ventrikel sinister yang merupakan tempat keluarnya aorta, dan ventrikel dexter yang merupakan tempat keluarnya arteri pulmonalis. Pembuluh darah pada Mammalia terdiri atas pembuluh darah vena dan pembuluh darah balik.


Gambar 2.9 Sistem peredaran darah mammalia

Proses sirkulasi pada mamalia:
Ventrikel kanan memompa darah ke paru-paru melalui arteri pulmoner.Ketika darah mengalir melalui hamparan kapiler paru-paru kanan dan kiri, darah mengambil oksigen dan melepaskan karbondioksida. Darah yang kaya oksigen akan kembali dari paru-paru melalui vena pulmoner ke atrium kiri jantung. Kemudian, darah yang kaya oksigen mengalir ke dalam ventrikel kiri, ketika ventrikel tersebut membuka dan atrium berkontraksi. Selanjutnya, ventrikel kiri akan memompa darah yang kaya oksigen keluar ke jaringan tubuh melalui sirkuit sistemik. Darah meninggalkan ventrikel kiri melalui aorta, yang mengirimkan darah ke arteri yang menuju keseluruh tubuh.Cabang pertama dari aorta adalah arteri koroner, yang mengirimkan darah ke otot jantung itu sendiri. Kemudian ada juga cabang-cabang yang menuju ke hamparan kapiler di kepala dan lengan (atau tungkai depan). Aorta terus memanjang ke arah posterior, sambil mengalirkan darah yang kaya oksigen ke arteri yang menuju ke hamparan kapiler di organ abdomen dan kaki (tungkai belakang).
Di dalam masing organ tersebut, arteri akan bercabang menjadi artriola, yang selanjutnya akan bercabang menjadi kapiler, dimana darah melepaskan banyak oksigennya dan mengambil karbondioksida yang dihasilkan oleh respirasi seluler. Kapiler akan menyatu kembali membentuk venula, yang akan mengirimkan darah ke vena. Darah yang miskin oksigen dari kepala, leher, tungkai depan disalurkan ke dalam suatu vena besar yang disebut vena cava anterior (superior).  Vena besar lainnya yang disebut vena cava posterior (inferior) mengalirkan darah dari bagian tubuh utama dan tungkai belakang.Kedua cava itu mengosongkan darahnya ke dalam atrium kanan, sebelum kemudian darah yang miskin oksigen itu mengalir ke dalam ventrikel kanan (Campbell, 2000:46).

2.13  PERBANDINGAN SISTEM SIRKULASI PADA PISCES, AMPHIBI, REPTIL, AVES, DAN MAMALIA


Gambar 2.10 perbandingan system sirkulasi vertebrata




Pisces
Amphibi
Reptil
Aves
Mamalia
Ruang jantung
beruang dua
beruang tiga
Beruang 4 dengan sekat yang belum sempurna
Beruang empat
beruang empat
Peredaran
Darah
tunggal
Ganda
Ganda
ganda
ganda





Keterangan

1.        Ruang jantung
1.        Sistem peredaran ikan terdiri dari jantung beruang dua, yaitu sebuah bilik (ventrikel) dan sebuah serambi (atrium)
2.        Pada Amphibi terdiri dari jantung beruang tiga yaitu dua atrium dan satu ventrikel.
3.        Pada reptil terdiri dari jantung beruang empat  yaitu 2 atrium dan 2 ventrikel, dimana septum ventriculorumnya kurang sempurna dan terdapat sekat foramen panizzae.
4.        Pada aves dan mamalia memiliki jantung beruang empat yaitu dua atrium dan dua ventrikel



DAFTAR PUSTAKA

Campbell. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid Tiga. Jakarta: Erlangga.
Kimball, John. 1992. Biologi Edisi Kelima Jilid dua. Jakarta: Erlangga.
Pratiwi,dkk. 2007. Biologi Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga

DITULIS KEMBALI OLEH
M.DIMAS PUJANTARA F
AGUS ARYA SUARDINATA
Suka Artikel? Bagikan: Facebook Twitter Google+

0 Comments

Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Cari Blog Ini

Postingan Populer

  • Menyublim  Atau Sublimasi
    Menyublim Atau Sublimasi
    Disusun oleh: Nama Anggota Kelompok.  1. I Gusti A.A Putri Wardanyati (12320011)         2.Gusti Putu Agus Arya Sua...
  • SISTEM SIRKULASI VERTEBRATA
    SISTEM SIRKULASI VERTEBRATA
    DOWNLOAD PPT : http://www.mediafire.com/view/0gtlqraxjhu8mf3/Presentation1.pptx 2.1 ASAL USUL SISTEM SIRKULASI Mesoderm adalah la...
  • Pengertian EMBRIO/EMBRIOLOGI
    Pengertian EMBRIO/EMBRIOLOGI
    BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Embrio             embrio merupakan eukariot diploid multisel dalam tahap pertama dalam perkemba...
  • ECHINODERMATA
    ECHINODERMATA
    PEMBAHASAN 2.1   Penjelasan Umum Ciri-ciri Umum Echinodermata Berikut ini karakteristik filum echinodermata secara umum : ·  ...
  • Transpor Pada Tumbuhan
    Transpor Pada Tumbuhan
    PEMBAHASAN TRANSPOR PADA TUMBUHAN 2.1 GAMBARAN UMUM MEKANISME TRANSPOR PADA TUMBUHAN Pada tumbuhan transport terjadi pada tig...
  • PENGERTIAN KEBENARAN
    PENGERTIAN KEBENARAN
    BAB II PEMBAHASAN 2.1   Pengertian Kebenaran Kata Kebenaran dapat digunakan sebagai suatu kata benda yang kongrit maupun abstrak....

Arsip Blog

  • ▼  2014 (6)
    • ▼  Oktober (2)
      • SISTEM SIRKULASI VERTEBRATA
      • PENGERTIAN KEBENARAN
    • ►  September (4)

About Me

Unknown
Lihat profil lengkapku

Labels

  • EMBRIO/EMBRIOLOGI
  • Menyublim Atau Sublimasi Praktikum Lab
  • Pengertian Dan Penjelasan Sistem Transport Pada Tumbuhan
  • Pengertian ECHINODERMATA
  • SISTEM SIRKULASI VERTEBRATA

Labels

  • EMBRIO/EMBRIOLOGI
  • Menyublim Atau Sublimasi Praktikum Lab
  • Pengertian Dan Penjelasan Sistem Transport Pada Tumbuhan
  • Pengertian ECHINODERMATA
  • SISTEM SIRKULASI VERTEBRATA

Labels

  • EMBRIO/EMBRIOLOGI
  • Menyublim Atau Sublimasi Praktikum Lab
  • Pengertian Dan Penjelasan Sistem Transport Pada Tumbuhan
  • Pengertian ECHINODERMATA
  • SISTEM SIRKULASI VERTEBRATA
Copyright 2014 IKIP BIOLOGI - All Rights Reserved
Template By Jenny Psychicfio