DOWNLOAD PPT :
http://www.mediafire.com/view/0gtlqraxjhu8mf3/Presentation1.pptx
2.1 ASAL
USUL SISTEM SIRKULASI
Mesoderm adalah lapisan nutfah ktiga yang terbentuk,
tetapi merupakan sumber bagian terbesar zat hidup dalam organisme. Seluruh
otot, jaringan- jaringan ikat padat (tulang, Kartilago dan serat), darah dari
pembuluh-pembuluhnya, serta mesenterium tipis yang menghubungkan hampir semua
organ dalam ke dinding tubuh. Lapisan Mesoderm akan
berdiferensiasi menjadi otot, rangka (tulang/osteon), alat reproduksi (testis
dan ovarium), alat peredaran darah dan alat ekskresi seperti ren.
Dalam
organogenesis ada 2 hal yang perlu dicatat :
1.
Setiap
embrio mengalami embriogenesis dengan menempuh tahap-tahap embriogenesis yang
dimiliki leluhur secara evolusi.
2.
Berhubung
dengan rekapitulasi pertumbuhan di atas ada beberapa bagian tubuh embrio yang
pada suatu ketika berkembang lalu susut dan hilang, atau berubah letak dan
peranan dan dibandingkan dengan asal-usul susut dan tak berperanan tapi jadi
berkembang.
2.2 PENGERTIAN
SISTEM SIRKULASI
Sistem
Sirkulasi
Sistem sirkulasi pada hewan bervariasi tergantung
tingkat perkembangan tubuh hewan. Pada hewan tingkat rendah, sistem sirkulasi
masih sederhana sedangkan pada hewan tingkat tinggi sudah lebih lengkap. Sistem
sirkulasi ini berfungsi untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan tubuh akan sari
makanan dan oksigen, menjamin pembuangan zat sisa metabolisme dari tubuh dengan
segera, berperan penting dalam penyebaran panas tubuh, dan menyebarkan
tekanan/kekuatan.
2.3 SISTEM SIRKULASI PADA HEWAN
Sistem
Sirkulasi Terbuka: contoh Mollusca
Sistem
Sirkulasi Tertutup: contoh Vertebrata
A. Mekanisme Sistem Sirkulasi Terbuka
1.
Relaksasi
otot jantung (tekanan negatif dalam rongga jantung)
2.
Terjadi
kekuatan menghisap darah secara aktif
3.
Terjadi
gelombang peristaltik pada dinding aorta yang mendorong darah ke arah kepala
4.
Darah akan keluar dan mengalir bebas di antara sel jaringan
5.
Cairan tubuh tersaring dan secara perlahan kembali ke jantung
melalui ostia (lubang pada jantung)
Sistem
sirkulasi terbuka bekerja dengan tekanan rendah pada setiap kontraksi
jantung.volume darah yang dapat dikeluarkan hanya sedikit terdorong rendah dan
mengalir dengan lambat yang mengakibatkan sari makanan yang dilepaskan ke sel
terbatas sehingga aktivitas metabolisme terbatas.
B. Mekanisme Sistem Sirkulasi Tertutup
Jantung
bekerja dengan melakukan gerakan memompa secara terus menerus.
tekanan
dipertahankan tetap tinggi, mengakibatkan:
- darah yang keluar dari pembuluh
akan segera
- masuk kembali ke jantung dengan
cepat
Akibat
selanjutnya:
- Darah mengalir secara langsung
ke setiap sel tubuh
- Pasokan sari makanan dan
oksigen dalam jumlah yang memadai ke tiap sel
- Proses metabolisme dapat
terselenggara dengan baik
Apabila
terjadi peningkatan aktivitas metabolisme:
Hewan
meningkatkan jumlah pasokan darah ke organ yang aktif (misalnya otot) dan
mengurangi penyebaran darah ke daerah yang kurang/tidak aktif (misalnya organ
gastrointestinal).
2.4 KOMPONEN
SISTEM SIRKULASI
Sistem sirkulasi tersusun atas 3 komponen utama, yaitu:
1.
Jantung, merupakan komponen penyusun
sistem sirkulasi yang berfungsi sebagai pompa penggerak cairan tubuh di
sepanjang pembuluh. Terdapat 2 jenis jantung, yaitu jantung tubuler (vaskuler)
merupakan jantung yang terdapat pada hewan Invertebrata, berbentuk sederhana
dan tidak mempunyai klep, serta bekerja secara kontraksi peristaltik, sehingga
disebut juga jantung peristaltik,jantung berongga merupakan jantung
yang terdapat pada hewan vertebrata, merupakan organ berotot yang mampu
mendorong darah ke berbagai bagian tubuh dan mampu mempertahankan aliran darah
dengan bantuan sejumlah klep, gerakan memompa jantung merupakan kekuatan utama
yang menjamin kelancaran aliran darah, dan kontraksi otot jantung terjadi secara
periodik.
2.
Pembuluh, merupakan saluran yang akan
dilewati/dilalui oleh cairan yang beredar ke seluruh tubuh. Terdapat 2 jenis
pembuluh:
a)
Pembuluh darah
Pembuluh darah
merupakan saluran khusus untuk mengalirkan darah (pada Vertebrata sistem pembuluh
darah terdiri atas arteri, vena, dan kapiler). Arteri dan Vena tersusun atas
tiga lapisan jaringan melingkar dan membentuk saluran/lumen di bagian tengahnya
(lapisan dari arah dalam ke luar ialah Tunika Intima/Endotelium, Tunika Media,
dan Tunika Adventitia) sedangkan pembuluh kapiler hanya tersusun atas Tunika
Intima.
Arteri berfungsi untuk mengangkut darah yang keluar dari
jantung. Mekanisme kerja arteri dimulai dengan kontraksi jantung sehingga darah
terdorong keluar dan memasuki pembuluh arteri basar, dinding arteri meregang
dan disimpan (berasal dari peregangan serabut elastis), kemudian
jantung berelaksasi sehingga darah tidak masuk ke pembuluh besar arteri dan
pembuluh kembali mengkerut ke ukuran semula, dan melepaskan sebagian energi
yang tersimpan pada dindingnya. Tekanan pada arteri ketika jantung berkontraksi
dan berelaksasi disebut tekanan Sistolik dan Diastolik. Pada arteri terdapat
bagian yang disebut arterioles, yaitu pembuluh arteri kecil yang dindingnya
mengandung sejumlah besar otot polos. Proses kontraksinya tidak dikendalikan
oleh pusat kesadaran dan berfungsi mengendalikan aliran darah dengan cara
mengubah derajat kontraksi otot polos sehingga besarnya tekanan dapat diatur.
Pembuluh darah terkecil dalam sistem sirkulasi adalah kapiler
yang berfungsi sebagai ntempat terjadinya pertukaran gas dan zat lainnya antara
pembuluh darah dan sel jaringan.
Vena berfungsi untuk membawa darah dari jaringan kembali
ke jantung. Pada vena terdapat bagian yang disebut venula, yaitu pembuluh vena
yang paling kecil dan berhubungan langsung dengan kapiler. Sebagian besar vena
dilengkapi dengan klep. Klep ini berfungsi untuk mencegah aliran darah kembali
ke arah jaringan dan menjamin kelancaran aliran darah menuju jantung. Aliran
darah dalam pembuluh vena dibantu oleh kontraksi otot dinding pembuluh vena dan
kontraksi otot lurik di sekitar pembuluh.
b) Pembuluh limfe
Pada vertebrata tingkat tinggi, pembuluh limfe berupa
saluran buntu dengan ujung terbuka dan berfungsi mengangkut kelebihan cairan di
ekstrasel ke sirkulasi darah. Pada invertebrata, pembuluh limfe tidak ditemukan
(kecuali pada Teleostei) sedangkan pada hewan tingkat rendah ditemukan berbagai
bentuk peralihan (intermediet) yang menunjukkan adanya perkembangan sistem
pembuluh limfe.
3)
Cairan Tubuh
Caran tubuh pada hewan multiseluler mencapai 70% (cairan
intrasel 45% dan cairan ekstra sel 25%). Cairan eksrtasel ditemukan di berbagai
tempat dengan sebutan yang berbeda-beda, ada yang disebut cairan jaringan,
cairan darah, cairan limfe, dan ada pula yang disebut hemolimfe.
Cairan darah merupakan cairan dalam pembuluh
darah yang beredar ke seluruh tubuh mulai dari jantung dan segera kembali ke
jantung. Cairan darah tersusun atas sel darah dan plasma darah. Dimana sel
darah itu sendiri terdiri atas eritrosit, leukosit, dan trombosit sedangkan
plasma darah mengandung sekitar 90% air dan berbagai zat terlarut di dalamnya.
Plasma darah memiliki komposisi sangat berbeda dari cairan intrasel, yaitu
mengandung protein penting dalam konsentrasi relatif rendah, antara 1,0 hingga
100-150 mg/ml. Protein plasma pada Vertebrata tingkat tinggi dikelompokkan
menjadi tiga, yaitu fibrinogen yang berperan dalam proses pembekuan darah,
globulin yang berperan dalam reaksi imun dan transpor molekul, serta albumin
yabg berperan dalam mempertahankan volume plasma. Secara umum darah
berfungsi mempertahankan kondisi lingkungan dalam keadaan relatif konstan, yang
mana mekanismenya disebut Homeostatik sedangkan secara khusus darah berfungsi
untuk mensuplai zat-zat makanan dari saluran pencernaan ke jaringan-jaringan,
mensuplai oksigen dari paru-paru ke jaringan-jaringan, membawa dan membuang
zat-zat yang tidak berguna dari jaringan-jaringan ke organ organ ekskresi,
mendistribusikan sekresi kelenjar endokrin dan zat lain yang mengatur fungsi
sel, dan membantu menyelenggarakan keseimbangan komposisi air dalam berbagai
organ tubuh.
2.5 MEKANISME
PERTUKARAN ZAT
Tekanan sistole
dan diastole manusia adalah 120/80 mm Hg artinya darah yang dipompa oleh
jantung memberikan tekanan sebesar 120 mm Hg. Tekanan ini semakin jauh dari
jantung akan semakin menurun. Pembuluh kapiler (arteri) tekanannya 40 mm Hg
sedangkan cairan ekstrasel tekanannya 25 mm Hg dan pembuluh kapiler (vena)
tekanannya 15 mm Hg. Permainan tekanan inilah yang akan menyebabkan terjadinya
perpindahan air dan partikel terlarut dari arteri ke vena melewati arterioles
dan venula. Untuk menjaga kondisi homeostatis kelebihan air dan partikel
zat harus dikembalikan ke dalam kapiler darah, dinding kapiler yang
semipermiabel dan tekanan darah yang lebih tinggi mendorong cairan ke luar dari
pembuluh dengan ultrafiltrasi, namun protein plasma tetap dipertahankan dalam
kapiler.
2.6 Fungsi Darah
Fungsi umum darah:
Mempertahankan
kondisi lingkungan dalam keadaan relatif konstan, yang mana mekanismenya
disebut Homeostatik
Fungsi
khusus darah:
1.
Mensuplai
zat-zat makanan dari saluran pencernaan ke jaringan-jaringan
2.
Mensuplai
oksigen dari paru-paru ke jaringan-jaringan
3.
Membawa
dan membuang zat-zat yang tidak berguna dari jaringan-jaringan ke organ-organ
ekskresi
4.
Mendistribusikan
sekresi kelenjar endokrin dan zat lain yang mengatur fungsi sel
5.
Membantu
menyelenggarakan keseimbangan komposisi air dalam berbagai organ tubuh
Cairan darah: cairan dalam pembuluh darah
yang beredar ke seluruh tubuh mulai dari jantung dan segera kembali ke jantung
Sel darah terdiri atas:
·
Eritrosit
Gambar 1.1
Eritrosit
Eritrosit
adalah sel darah yang paling banyak terdapat dalam darah makluk hidup sel darah
merah bertambah merah jika di dalamnya mengandung banyak oksigen dan warna
merah ini berasal dari hemoglobin yang membentuk sel darah merah,hemoglobin
dibentuk oleh zat besi.sel darah merah yang memiliki fungsi untuk mengangkut
oksigen ke jaringan pada tubuh lewat darah, fungsi yang lain penentu golongan
darah karena ditentukan oleh ada atau tidaknya anti gen bernama aglutinogen
dalam sel darah merah ada dua anti gen yang telah dikenali dalam sel darah
merah yaitu anti gen A dan B.
·
Leukosit
Gambar 1.2 Leukosit
Sel darah putih
memiliki fungsi menjaga sistem kekebalan tubuh yang memiliki ciri khas yaitu
tidak berwarna dan dapat bergerak secara amoebeit dan dapat menenbus dinding
kapiler.Selain itu sel darah putih tidah berasosiasi secara ketat dengan organ
tertentu,mereka bekerja secara independen seperti organisme sel
tunggal.Leukosit mampu bergerak secara bebas berinteraksi dan menangkap
serpihan seluler,partikel asing atau mikroorganisme penyusup.
Memiliki 5 jenis
:Neutrofil,Linfosit,Monosit,Eosinofil,Basofil
Gambar 1.3 Proses pada Leukosit
·
Trombosit
Gambar 1.4 Trombosit
Trombosit
adalah keping-keping darah yang berukuran lebih kecil
dibandingkan dengan eritrosit dan leukosit. Trombosit tidak berinti, bentuknya kecil (2 μm–5 μm), tidak
teratur, dan berasal dari bagian megakariosit dalam sumsum tulang. Jumlah
trombosit dalam 1 milimeter kubik darah kurang lebih 200 ribu sampai 400 ribu
sel trombosit. Trombosit berperan penting dalam proses pembekuan darah jika
tubuh mengalami luka. Trombosit adalah struktur yang sangat aktif. Masa
hidupnya dalam darah adalah 8 hari atau 10 hari. Trombosit mudah pecah jika
keluar dari pembuluh darah dan jika terkena benda keras.
Fungsi trombosit adalah menghentikan pendarahan jika
terjadi luka dengan cara membekukan darah disekitar daerah luka sehingga darah
berhenti mengalir. Jika terjadi luka, trombosit dalam darah pecah dan
mengeluarkan enzim trombokinase. Enzim trombokinase merangsang protrombin untuk
membentuk thrombin dengan bantukan vitamin K dan ion Ca. Trombin merangsang fibrinogen dalam plasma darah untuk membentuk
fibrin, yaitu berupa benang-benang yang membentuk anyaman dan dapat menjaring
darah supaya eritrosit dalam darah tidak keluar lagi dan
menutup luka.
Plasma darah mengandung sekitar 90%
air dan berbagai zat terlarut di dalamnya
Kandungan
zat terlarut di dalam Plasma darah:
• Nutrien:
glukosa, monosakarida, asam amino, dan lipid
• Bahan
untuk dibuang: urea dan senyawa nitrogen
• Berbagai
ion, misalnya natrium, kalium, dan sulfat
• Bahan lain yang terdapat dalam
darah, misalnya hormon, gas respiratori,
vitamin, dan enzim
• Protein
plasma: albumin, globulin, dan fibrinogen
Plasma
darah memiliki komposisi sangat berbeda dari cairan intrasel, mengandung
protein penting dalam konsentrasi relatif rendah, antara 1,0 hingga
100-150 mg/ml. untuk
menghasilkan tekanan osmotik koloid yang bekerja untuk reabsorpsi
Protein
plasma pada Vertebrata tingkat tinggi dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
Fibrinogen:
proses pembekuan darah
Globulin:
reaksi imun dan transpor molekul
Albumin:
mempertahankan volume plasma
2.7 SISTEM SIRKULASI VERTEBRATA
Pada
vertebrata, darah adalah jaringan terspesialisasi yang mencakup cairan
kekuningan, disebut plasma darah yang di dalamnya terkandung sel-sel darah.
Sel-sel darah terdiri dari :
1.
Sel
darah merah (eritrosit)
2.
Sel
darah putih (leukosit)
3.
Keping
darah (trombosit).
Plasma
darah vertebrata tak berwarna dan mengandung sel darah merah.Pada umumnya,
eritrosit vertebrata berbentuk oval dan berinti.Akan tetapi eritrosit pada
mamalia berbentuk bikonkaf dan tidak berinti.Sel darah putihnya ada beberapa
macam dan masing-masing mempunyai tugas khusus.Menurut jenis cairan yang diedarkan,
sistem peredaran darah pada vertebrata dibedakan menjadi dua macam, yaitu
peredaran darah dan sistem limfatik (peredaran getah bening). Berdasarkan cara
peredarannya, sistem sirkulasi pada vertebrata ada dua macam, yaitu sistem
peredaran darah terbuka pada limfa, dan sistem peredaran darah tertutup pada
darah.
Transpor
internal pada manusia dan vertebrata lain dapat dilakukan melalui sistem
sirkulasi tertutup, yang disebut sebagai sistem kardiovaskuler. Komponen
sistem kardiovaskuler adalah jantung, pembuluh darah, dan darah.Jantung mempunyai satu atrium atau
dua antria (jamak), yaitu ruangan (bilik) yang menerima darah yang kembali ke
jantung, dan satu atau lebih ventrikel, ruangan (bilik) yang memompakan darah
keluar dari jantung.Arteri,
vena, dan kapiler adalah tiga jenis utama pembuluh darah. Arteri membawa darah meninggalkan jantung
menuju organ-organ di selutuh tubuh, Di dalam organ-organ ini arteri bercabang
menjadi arteriola, pembuluh
kecil yang mengirimkan darah ke kapiler. Kapiler
(capillary) adalah pembuluh mikroskopis dengan dinding yang sangat tipis dan
berpori.Jaringan kerja pembuluh ini, yang disebut hamparan kapiler
(capillary bed), menginfiltrasikan setiap jaringan.Melalui dinding tipis
kapiler inilah zat-zat kimia, termasuk gas, dipertukarkan antara darah dan
cairan interstisial yang mengelilingi sel-sel tersebut.
Pada
ujung “muara”nya, kapiler menyatu membentuk venula, dan venula menyatu
membentuk vena.Vena (vein) mengembalikan darah ke jantung. Perhatikan
bahwa arteri dan vena berbeda dalam hal arah aliran darah yang dibawanya, bukan
oleh karakteristik darah yang dikandungnya. Tidak semua arteri membawa darah
yang kaya akan oksigen, dan tidak semua vena membawa darah dengan konsentrasi
oksigen yang rendah. Akan tetapi, semua arteri memang membawa darah dari
jantung menuju kapiler, dan hanya vena yang mengembalikan darah ke jantung dari
kapiler.Pada
hewan vertebrata vena yang membawa darah meninggalkan lambung dan usus disebut
vena porta karena membawa darah ke susunan kapiler yang lain. Jika kapiler yang
dituju adalah kapiler dalam hati (hepar) maka vena ini disebut vena porta
hepatika.Pada umumnya vertebrata tingkat rendah memiliki vena portal renalis
(ginjal).Sistem kardiovaskuler vertebrata merupakan variasi dari skema
sirkulasi umum yang baru saja dijelaskan. Adaptasi sistem kardiovaskuler
berkorelasi dengan pernapasan insang pada vertebrata akuatik dan pernapasan
paru-paru pada vertebrata terestrial
2.8 SISTEM SIRKULASI PADA PISCES
Sistem
cardiovascular terdiri atas:
a)
Jantung
b)
Arteri
dan arteriolae
c)
Kapiler-kapiler
d)
Venulae
dan venae
e)
Darah
Gambar 1.5 Skema
peredaran darah pada ikan
Jantung
atau cor terdapat di dalam cavum pericardii.Ia terdiri atas sinus venosus,
atrium, ventriculus, dan bulbus arteriousus. Dinding sinus venosus, atrium, dan
ventriculus ialah kontraktil, tetapi dinding bulbus arteriosus tidak.Bulbus
arteriosus merupakan pangkal dari aorta ventralis.Sistem peredaran darah pada ikan
terdiri dari jantung beruang dua, yaitu sebuah bilik (ventrikel) dan
sebuah seeambi (atrium).Jantung terletak di bawah faring di dalam rongga
perikardium, yaitu bagian dari rongga tubuh yang terletak di anterior (muka).
Selain itu, terdapat organ sinus venosus, yaitu struktur penghubung berupa
rongga yang menerima darah dari vena dan terbuka di ruang depan jantung.
Darah
ikan tampak pucat dan volumenya relatif sedikit jika dibandingkan dengan
vertebrata darat.Plasma darah mengandung sel darah merah yang berinti dan sel
darah putih dan lien (limpa) sebagai bagian dari sistem peredaran, terdapat di
dekat lambung dan dilengkapi dengan pembuluh-pembuluh limpa.
Proses sirkulasi pada pisces:
Pada
proses peredaran darah, darah dari seluruh tubuh mengandung CO2 kembali ke
jantung melalui vena dari berkumpul di sinus venosus, kemudian masuk ke
serambi. Selanjutnya, darah dari serambi masuk ke bilik dan dipompa menuju
insang melewati konus arterious, aorta ventralis, dan empat pasang arteri
aferen brakialis. Pada
arteri aferen brakialis, oksigen diikat oleh darah, selanjutnya menuju arteri
aferen brakialis dan melalui aorta dorsalis darah diedarkan ke seluruh tubuh. Di jaringan tubuh darah mengikat
CO2. Dengan adanya sistem vena, darah
dikembalikan dari bagian kepala dan badan menuju jantung.Beberapa vena yang
penting misalnya vena cardinalis anterior, dan vena cardinalis posterior
(membawa darah dari tubuh melewati hati) dan vena porta renalis (membawa darah
dari tubuh melewati ginjal). Peredaran
darah pada ikan disebut peredaran darah tunggal karena darah hanya satu kali
melewati jantung.
Perhatikan
bahwa pada ikan, darah harus mengalir melalui dua hamparan kapiler selama
masing-masing sirkuit (perputaran), satu dalam insang dan yang kedua, yang
disebut kapiler sistemik, dalam organ selain insang.Ketika darah mengalir
melalui hamparan kapiler, tekanan darah, tekanan hidrostatik yang mendorong
darah mengalir melalui pembuluhm menurun tajam. Dengan demikian darah yang kaya
oksigen dari insang mengalir ke organ-organ lain dengan sangat lambat pada
ikan, tetapi proses tersebut dibantu oleh pergerakan tubuh selama berenang.
2.9
SISTEM
SIRKULASI PADA AMPHIBI
Sistem
peredaran darah katak terdiri dari jantung beruang tiga, arteri, vena,
sinus, venosus, kelenjar limfa, dan cairan limfa. Darah katak tersusun dari
plasma darah yang terang (cerah) dan berisi sel-sel darah (korpuskula) yakni
sel-sel daran merah, sel-sel darah putih, dan keping sel darah.Pengangkutan gas-gas pernapasan dan
material-aterial lainnya dilaksanakan oleh sistem kardiovaskuler yang terdiri
atas:
1.
Jantung
2.
Arteri
3.
Kapiler
4.
Vese
5.
Pembuluh-pembuluh
limpa
6.
Cairan
darah dan limpa
Jantung
merupakan bangunan musculer yang terbagi menjadi lima rongga. Ia terdapat di
dalam suatu kantong yang berdinding rangkap. Dinding yang sebelah dalam melekat
pada cor, disebut epicardium dan dinding yang paling luar disebut pericardium,
di antara dinding itu terdapat rongga, cavum pericardii yang berisi cairan
sedikit.
Jantung katak terdiri dari:
1.
Sebuah
bilik yang berdinding tebal dan letaknya di sebelah posterior
2.
Dua
buah serambi yakni serambi kanan (atrium dekster) dan serambi kiri (atrium
sinister)
3.
Sinus
venosus yang berbentuk segitiga dan terletak di sebelah dorsal dari jantung
4.
Trunkus
arteriousus berupa pembuluh bulat yang keluar dari bagian dasar anterior bilik
Untuk
mencegah berbaliknya aliran darah, di antara serambi dan bilik terdapat katup (valve)
sedangkan antara serambi kanan dan kiri terdapat sekat (septum).Didalam
trunkus arteriosus terdapat katup spiralis.
Gambar 1.6 Skema peredaran darah pada katak
Proses sirkulasi pada Amphibi:
Ventrikel
akan memompakan darah ke dalam sebuah arteri bercabang yang mengarahkan darah
melalui dua sirkuit: sirkuit pulmokutaneus dan sirkuit sistemik. Sirkuit
pulmokutaneus mengarah ke jarigan pertukaran gas (dalam paru-paru dan kulit
pada katak), dimana darah akan mengambil oksigen sembari mengalir melalui
kapiler. Darah yang kaya oksigen kembali ke atrium kiri jantung, dan kemudian
sebagian besar di antaranya dipompakan ke dalam sirkuit sistemik.
Sirkuit
sistemik membawa darah yang kaya oksigen ke seluruh organ tubuh dan
kemudian mengembalikan darah yang miskin oksigen ke atrium kanan melalui vena.
Skema ini, yang disebut sirkulasi ganda, menjamin aliran darah yang kuat
ke otak, otot, dan organ-organ lain karena darah itu dipompa untuk kedua
kalinya setelah kehilangan tekanannya dalam hamparan kapiler pada paru-paru dan
kulit. Keadaan ini sangat berbeda dari sirkulasi tunggal dalam ikan, dimana
darah mengalir secara langsung dari organ respirasi (insang) ke organ lain
dengan tekanan yang semakin berkurang.
Pada
katak dikenal adanya sistem porta yaitu suatu sistem yang dibentuk oleh
pembuluh balik (vena) saja. Vena mengumpulkan darah dari pembuluh kapiler
dari suatu sistem porta yang terbagi menjadi anyaman-anyaman di dalam alat
tubuh yang lain sebelum kembali ke jantung. Barulah kemudian masuk ke dalam
vena yang menuju jantung.Sistem porta yang penting adalah sistem porta hepatika
pada hati dan sistem porta renalis pada ginjal
2.10 SISTEM SIRKULASI PADA REPTILIA
Sistem
peredaran darah pada reptilia lebih maju jika dibandingkan dengan sistem
peredaran amfibi karena adanya pemisahan darah yang beroksigen dan tidak beroksigen
dalam jantung. Jantung reptilia terletak di rongga dada di bagian depan
ventral.Jantung reptilia terdiri atas tiga ruang yaitu 2 atria dan 1
ventrikulus, kecuali pada crocodilia dan alligator.Tetapi ventrikulus cordis
dari cor yang beruang tiga, sebenarnya terbagi dua oleh suatu septum yang
disebut septum interventricularis yang membentang dari apex cordis
sampai ke pusat cor, sehingga seolah-olah cor semua reptilia beruang
empat.Perlu diketahui bahwa septum interventricularis tadi belum sempurna
sehingga masih ada percampuran darah antara bagian dexter dan sinister.
Antara
kedua antria dipisahkan oleh septum intertrialis yang sudah sempurna, sehingga
tidak akan terjadi percampuran antara darah venosa dan darah arteriel.Conus
arteriosus pada reptilia telah menjadi sebagian dari venticulus. Dari
ventriculus ini akan keluar 3 pembuluh yang besar, yaitu aorta pulmonalis
yang menuju ke pulmo, kemudian arcus aorta dekster dan arcus aorta
sinister yang akan bercabang-cabang ke semua bagian tubuh. Arcus aorta
sinister keluar dari ventrikel dekster sedang arcus aorta dekster keluar dari
ventrikel sinister.Pada
crocodilia, arcus aorta dekster dan arcus aorta sinister berssilangan dan
bersinggungan dimana tempat persinggungan ini akan berfusi sedemikian rupa
sehingga timbul suatu lubang yang disebut foramen panizzae.Pada crocodilia septum
interventriculare sempurna, sehingga cor betul-betul beruang 4.Namum demikian
percampuran darah masih terjadi karena adanya foramen panizzae, juga
percampuran ini terjadi pada titik di mana arcus aorta dekster dan sinister
bersatu untuk membentuk aorta dorsalis.
Reptilia
mempunyai sirkulasi ganda yaitu sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmoner yang
mengalirkan darah dari jantung ke jaringan pertukaran-gas dalam paru-paru dan
kembali ke jantung.Pada satu ordo reptilian, reptiliann, ventrikel secara
sempurna terbagi menjadi bilik kiri dan bilik kanan.
Gambar 2.7 Skema
peredaran darah reptil
Proses sirkulasi pada reptilian:
Darah
dari vena masuk ke jantung melalui sinus venosus menuju ke serambi kanan,
kemudian bilik kanan.Darah yang berasal dari paru-paru, melalui arteria
pulmonalis, masuk ke serambi kiri kemudian ke bilik kiri.Dari bilik kiri, darah
dipompa keluar melalui sepasang arkus aortikus, Dua arkus aortikus ini lalu
menghubungkan diri menjadi satu membentuk aorta dorsalis yang menyuplai darah
ke alat-alat dalam, ekor, dan alat gerak belakang. Dari seluruh jaringan
tubuh, darah menuju ke vena, kemudian menuju sinus venosus dan kembali ke
jantung.
2.11 SISTEM SIRKULASI PADA AVES
Untuk
mempelajari peredaran darah pada aves, diambil contoh peredaran dari burung.
Peredaran darah burung tersusun oleh jantung sebagai pusat peredaran darah,
darah, dan pembuluh-pembuluh darah.Darah pada burung tersusun oleh eritrosit
berbentuk oval dan berinti.Jantung burung berbentuk kerucut dan terbungkus
selaput perikardium.Jantung terdiri dari dua serambi yang berdinding tipis
serta dua bilik yang berdinding lebih tebal.
Pembuluh-pembuluh
darah dibedakan atas arteri dan vena. Arteri yang keluar dari bilik kiri dan
tiga buah yaitu dua arteri anonim yang bercabang lagi menjadi arteri-arteri
yang memberi darah ke bagian kepala, otot terbang, dan anggota depan, dan
sebuah aorta merupakan sisa dari arkus aortikus yang menuju ke Kanan (arkus
aortikus yang menuju ke kiri mereduksi). Pembuluh nadi ini kemudian meligkari
bronkus sebelah kanan dan membelok ke arah ekor menjadi dorsalis (pembuluh nadi
puggung).Pembuluh nadi yang keluar dari bilik kanan hanya satu, yakni arteri
pulmonalis (pembuluh nadi paru-paru) yang kemudian bercabang menuju paru-paru
kiri dan kanan.
Pembuluh balik (vena) dibedakan atas:
1.
Pembuluh
balik tubuh bagian atas (vena kava superior).Vena ini membawa darah dari
kepala, anggota depan, dan anggota otot-otot pektoralis menuju jantung.
2.
Pembuluh
balik tubuh bagian bawah (vena kava inferior).Membawa darah dari bagian bawah tubuh
ke jantung.
3.
Pembuluh
balik yang datang dari paru-paru (pulmo) kanan dan paru-paru kiri serta membawa
darah menuju serambi kiri jantung.
Gambar 1.8 Sistem
peredaran darah pada aves
2.12 SISTEM SIRKULASI PADA MAMALIA
Umumnya, sistem peredaran darah pada mammalia sama dengan manusia.
Peredaran darahnya paling kompleks dan sempurna dibandingkan hewan lain. Alat
peredaran darahnya terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Sistem peredaran
darahnya merupakan sistem peredaran darah tertutup. Jantung pada Mammalia
terbagi menjadi empat bagian, yaitu atrium dexter yang merupakan tempat
bermuaranya vena cava, atrium sinister yang merupakan tempat bermuaranya vena
pulmonalis, ventrikel sinister yang merupakan tempat keluarnya aorta, dan
ventrikel dexter yang merupakan tempat keluarnya arteri pulmonalis. Pembuluh
darah pada Mammalia terdiri atas pembuluh darah vena dan pembuluh darah balik.
Gambar 2.9 Sistem
peredaran darah mammalia
Proses sirkulasi pada mamalia:
Ventrikel
kanan memompa darah ke paru-paru melalui arteri pulmoner.Ketika darah mengalir
melalui hamparan kapiler paru-paru kanan dan kiri, darah mengambil oksigen dan
melepaskan karbondioksida. Darah yang kaya oksigen akan kembali dari paru-paru
melalui vena pulmoner ke atrium kiri jantung. Kemudian, darah yang kaya oksigen
mengalir ke dalam ventrikel kiri, ketika ventrikel tersebut membuka dan atrium
berkontraksi. Selanjutnya, ventrikel kiri akan memompa darah yang kaya oksigen
keluar ke jaringan tubuh melalui sirkuit sistemik. Darah meninggalkan ventrikel
kiri melalui aorta, yang mengirimkan darah ke arteri yang menuju keseluruh
tubuh.Cabang pertama dari aorta adalah arteri koroner, yang mengirimkan darah
ke otot jantung itu sendiri. Kemudian ada juga cabang-cabang yang menuju ke
hamparan kapiler di kepala dan lengan (atau tungkai depan). Aorta terus
memanjang ke arah posterior, sambil mengalirkan darah yang kaya oksigen ke
arteri yang menuju ke hamparan kapiler di organ abdomen dan kaki (tungkai
belakang).
Di
dalam masing organ tersebut, arteri akan bercabang menjadi artriola, yang
selanjutnya akan bercabang menjadi kapiler, dimana darah melepaskan banyak oksigennya
dan mengambil karbondioksida yang dihasilkan oleh respirasi seluler. Kapiler
akan menyatu kembali membentuk venula, yang akan mengirimkan darah ke vena.
Darah yang miskin oksigen dari kepala, leher, tungkai depan disalurkan ke dalam
suatu vena besar yang disebut vena cava anterior (superior). Vena besar
lainnya yang disebut vena cava posterior (inferior) mengalirkan darah dari
bagian tubuh utama dan tungkai belakang.Kedua cava itu mengosongkan darahnya ke
dalam atrium kanan, sebelum kemudian darah yang miskin oksigen itu mengalir ke
dalam ventrikel kanan (Campbell, 2000:46).
2.13 PERBANDINGAN SISTEM SIRKULASI PADA PISCES, AMPHIBI, REPTIL,
AVES, DAN
MAMALIA
Gambar 2.10 perbandingan system sirkulasi vertebrata
|
Pisces
|
Amphibi
|
Reptil
|
Aves
|
Mamalia
|
Ruang
jantung
|
beruang
dua
|
beruang
tiga
|
Beruang 4 dengan sekat yang belum sempurna
|
Beruang
empat
|
beruang
empat
|
Peredaran
Darah
|
tunggal
|
Ganda
|
Ganda
|
ganda
|
ganda
|
Keterangan
1.
Ruang
jantung
1.
Sistem
peredaran ikan terdiri dari jantung beruang dua, yaitu sebuah bilik (ventrikel)
dan sebuah serambi (atrium)
2.
Pada
Amphibi terdiri dari jantung beruang tiga yaitu dua atrium dan satu ventrikel.
3.
Pada
reptil terdiri dari jantung beruang empat yaitu 2 atrium dan 2 ventrikel,
dimana septum ventriculorumnya kurang sempurna dan terdapat sekat foramen
panizzae.
4.
Pada
aves dan mamalia memiliki jantung beruang empat yaitu dua atrium dan dua
ventrikel
DAFTAR PUSTAKA
Campbell.
2000. Biologi Edisi Kelima Jilid Tiga. Jakarta: Erlangga.
Kimball,
John. 1992. Biologi Edisi Kelima Jilid dua. Jakarta: Erlangga.
Pratiwi,dkk.
2007. Biologi Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
DITULIS KEMBALI OLEH
M.DIMAS PUJANTARA F
AGUS ARYA SUARDINATA